teras depan

Monday, April 4, 2011

Mungkin saya ada disisi Bali yang lain ( bisa saja kan?)

               
Pada saat pertama menyadari mendapat kesempatan untuk merasakan berkarya di Bali, pikiran saya langsung melayang memikirkan atmosfer Bali yang pastinya ( menurut saya waktu itu) inspiratif untuk berkarya. Walaupun masih berada di Jogja, tapi saya sudah membayangkan apa saja yang akan saya lakukan di Bali.
            Dan inilah saya di Bali sekarang, menatap Bali yang sepertinya mulai tidak seperti Bali di angan saya selama ini. Bali yang saya kenal dulu sepertinya tidak seperti ini. Bali yang awalnya saya pikir adalah tempat yang sangat tenang  untuk berimajinasi dan bergeliat dengan gagasan, kini berubah mejadi medan tempur antara ide-ide dan transaksi jual beli. Awalnya saya berharap saya akan dapat menjadi media pewujud mimpi di Bali, dan ternyata kini saya malah merasa menjadi penyedia suplier hunian beton untuk pemegang modal. Apa mungkin saya terdampar di Bali yang lain….? Bisa jadi.
            Wajah Bali pun sepertinya banyak berubah ya? Apa saya yang salah mengenali Bali? Kadang saya tak merasa berada di Bali kalau saja saya tidak melihat sesajen di pinggir jalan atau padmasana di tiap sudut bangunan.  Bali sudah bergerak cepat ( sepertinya ). Tapi yang masih terlintas di kepala saya adalah, kemana Bali bergerak? Siapa yang memegang kendali dari laju Bali?
Seringkali saya mendapatkan arsitek di Bali diceramahi oleh petugas pemerintah mengenai arsitektur dan ornamen bali yang semestinya terdapat di karya mereka agar dapat mengajukan IMB. Namun yang disayangkan,  arsitektur  Bali yang diminta dinas Pemerintahan tersebut  itu hanya sekedar aksesoris, tak beda dengan pakaian adat yang hanya dipakai dalam karnaval setiap tanggal 17 agustus. Apakah Bali akan dibawa ke arah dimana detail arsitektunya menjadi sekedar kosmetik, yang bisa saja hanya sekadar syarat agar IMB bisa didapat? Entah kemana arsitektur Bali akan terus bergerak.
Mungkin saya masih awam dengan Bali, mungkin saya masih jet-lag di Bali. Mungkin saya berada di sisi Bali yang lain….


rizekiraharja

   (esai untuk mengikuti workshop 'Dimanakah Batas Bali?' architect under big 3 bersama Adi Purnomo)