teras depan

Tuesday, October 16, 2012

雅-MIYAVI- Samurai bergitar!



 Sebenarnya saya cukup jarang untuk menyaksikan pertunjukan musik di tempat seperti hardrock cafe, mungkin karena musisi yang sering tampil di tempat macam itu adalah DJ, dan saya tidak cukup pintar menikmati musik seperti itu ( bukan berarti tidak suka, ada beberapa nomer music yang bahkan saya sangat menyukainya). tapi ada sesuatu yang membuat saya akhrinya memasuki hardrock cafe bali, selain karena memang dapat undangan dari seorang kawan, yang membuat saya sangat bersemangat untuk datang adalah musisi yang akan tampil malam itu. 

     Dikenal dengan nama panggung 雅-MIYAVI- bernama asli  石原 貴雅 Ishihara Takamasa. adalah seorang musisi yang bisa dibilang serba bisa, selain memang piawai bermain gitar, miyavi sendiri cukup dikenal di dunia musik sebagai penulis lagu dan produser musik bahkan seorang DJ. Selain itu fakta yang mengejutkan saya adalah latar belakang miyavi yang ternyata piawai bermain alat musik jepang tradisional jepang "SHIMASEN'', tak heran tempo cepat miyavi terdengar ada "rasa" shimasen di dalamnya, di sebuah saluran tv jepang, miyavi sempat memberikan komentar bahwa dia sangat menyukai suara yang dihasilkan oleh brand gitar yang dia pakai "taylor Guitars" , di karena karakter suaranya menyerupai "shimasen". gitaris yang mengawali karirnya dengan visual kei rock band Dué le Quartz, kemudian bergabung dengan S.K.I.N bentukan Yoshiki ( X-Japan). akhirnya lebih terkenal dengan karir solonya. saya sendiri mengenal musik miyavi dari seorang teman di jogja semasa kuliah, dan lagu pertama yang saya dengar adal "selfish love" dan  siapa sangka malam itu saya akhirnya punya kesempatan melihat live shownya ( apalagi gratis).




  Masuk ke dalam hardrock cafe langsung disambut dengan musik dari seorang DJ " Funky Gong". Walau bukan genre yang saya suka, tapi saya cukup menikmatinya karena Funky Gong meremix lagu-lagu yang saya suka semisal mettalica dan nirvana. cukup lama juga menunggu miyavi naik panggung, di pangung crew miyavi sudah mulai set peralatan sound. entah pukul berapa tepatnya miyavi muncul kepanggung dan ltanpa basa basi langsung bermain dengan gitarnya. malam itu sangat menyenangkan dan saya puas menyaksikan MIYAVI, dan saya yakin sekali kalu dia memang musisi yang besar di panggung. permainan gitarnya cang cepat ada rasa blues dan funk di beberapa par, dan tekniknya yang sangat bagus. miyavi lebih sering mencabik gitarnya dengan tehnik "slapping" dari pada memeitiknya untuk menyusun nada, dan tak jarang memukul gitarnya utuk membat ritme., meskipun hanya didampingi drummer nya (bobo) tapi panggung terdengar penuh dan atraktiff. Mungkin sekitar 90 menit panggung hardrock berguncang, fans yang memang sudah mengenal Miyavi ikut berteriak dan bernyanyi bersama, dan yang belum tahu siapa Miyavi tetap saja berjingkrakan. bagi saya di situlah hebatnya musisi panggung macam miyavi yang benar-benar bisa menghibur siapapun di depan panggung,apakah itu fans atau bukan. 
















pertunjukan musik seperti ini memang selalu menyenangkan, dengan venue yang tidak terlalu besar, penonton menjadi sangat intim dengan musisi yang tampil dan malam itupun saya merasa puas akan performanya dipanggung yang memukau. Rasanya malam itu kurang panjang walau sudah di tambah encore satu kali, bahkan sampai di perjalanan pulangpun musiknya masih terdengar. 

rizekirahraja//rizuchi


ngomong-ngomong, ini adalah 3 track favorit saya dari MIYAVI selfish love, strong dan whats my name.

Friday, October 12, 2012

karya dari sayur di sanur fest 2012

awalnya saya sedikit enggan untuk pergi ke sanur village festival 2012, selain karena panas juga mungkin karena bisikan dari teman-teman bahwa tidak ada yang baru dan spesial di SVF 2012. tapi karena sudah niatan dari awal untuk mampir berkunjung ke sana, sekalian karena pagi harinya  hunting street photos di jalan Gajah Mada dan ngopi di Bhineka Djaja... saya pikir tak ada salah nya untuk sebentar mengunjungi Sanur Festival. setiba disana benar saja lapangan panas sekali dan stand pamerannya punn tidak begitu menarik bagi saya, ya sekedar stand makanan dari resto sekitar sanur, tidak beda jauh seperti tahun lalu. 

setelah keliling semua area pameran, saya malah jadi tertarik mengunjungi sebuah stand yang sedikit tersembunyi di pojok. stand yang paling berisik saat itu, karena sedang ada demo masak cookies. hahahahah ya ya ya saya memang awalnya tertarik dengan aroma cookies yang fresh from the oven, tapi bukan itu yang bikin saya betah berlama-lama berdiri disana. saya saat itu terkesima dengan sebuah karya ukir dari sayur dan buah yang di tatana menarik, saat itu belum tersusun utuh dan ada mja panjang di mana para anggota dari Indonesian Chef Association sedang asik mengukir aneka buah dan sayur menjadi karya yang menarik. mungkin kita sudah sering melihat aneka garnish (dekorasi pada makanan yang terbuat dari bahan yang bisa di makan.) di hidangan ala restoran, tapi bayangkan bila jumlahnya banyak dan beragam, sungguh luar biasa. mulai dari bentuk bunga, pura bahkan barong. sungguh terapil para jura masak ini mengukir dan menyusun sayur dan buah. layaknya sebuah desain yang terencana mereka tak lupa membuat sketsa awal sebagai auan, dan satu persatu ornamen dibuat dan kemudian disusun. rapi.
















akhirnya saya tidak terlalu kecewa dengan sanur village festival kali ini, karena saya melihat hal baru. dan melihat sebuah instalasi seni yang menarik dari sayur dan buah. kira-kira tahun depan ada hal baru apa lagi ya?? entahlah mari kita tunggu saja.

rizekirahrja//rizuchi

Thursday, October 4, 2012

sebuah pameran bersama komunitas suku analog


ketika photography menjadi sangat mudah dilakukan, denngan tehnology dijital yang sangat mempersingkat proses fotography. saya dan beberapa kawan malah menjebakan diri kami dalam fotography lawas bahkan primitif bila mengingat sekarang adalah era dijital dan eranya mega pixel.

tapi kawan-kawan saya di suku analog ini ternyata punya cara lain dalam menikmati seni merekam dan melukis cahaya, alih-alih dengan mega pixel kami coba tangkap cahaya denga lembaran-lembaran seluloid. dan bertempat di Art Cafe, Jl. Sari Dewi 17, Seminyak , kami nekat berpameran. pameran kami buka tanggal 14 september 2012 dan berakhir seminggu kemudian.




memang sekarang era dijital, dan kamera analog sudah banyak yang meninggalkan bahkan mungkin sudah tidak ada yang mengenalinya lagi. padahal bagi kami analog adalah salah satu dasar dalam fotografi.



Suku analog sedikit dari (mungkin) banyak orang masih menikmati romantika merekam cahaya dalam lembaran film. Bila ditanya apa alasanya kenapa masih meenggunakan film, maka jawabannya bisa beragam dan tak ada salah dan betul dalam hal ini. Namun kami sepakat bahwa ada proses yang kami nikmati dari mulai memasukkan canister berisi seluloid, membidik adegan atau komposisi 

yang buat kami tertarik, memprosesnya (entah proses cuci sendiri atau ke lab photo) dan kemudian mencetaknya..ya saat ini kami terbatas dalah beberapa tahap proses yang mestinya kami lalui secara utuh, masih banyak kendala ini dan itu. Tapi bukan berarti kami surut untuk belajar, dan pameran ini langakah awal kami sekaligus sebuah salam kenal dari kami..sebuah pameran untuk apresiasi beberapa proses yang masih belum lengkap…dan kami segera ingin melengkapinya…



Suatu saat nanti kami ingin membuat sebuah pameran photo yang proses dari terekamnya cahaya himga berupa citra yang tercetak dalam lembar kertas, semuanya melalui proses manual...ya kami ingin belajar mencuci film dan mencetaknya dengan manual bukan dengan mesin cetak ?printer. proses itu masih panjang, kami masih harus mengumpulkan dan menata pengetahuan tentan fotografi analog ini ..



untuk smentara waktu mari apresiasi foto hitam putih yang tergantung ditiap sudut art cafe sembari ditemani secangkir kopi atau teh. karena malam itu sungguh menyenangkan sebuah apresiasi setidaknya baut kami sendiri yang memajang foto hitam putih hasil bidikan dengan kamera tua. tak sedikit. hiburan dari kawan-kawan yang pandai bermusik pun mengalun mengiri pengunjung yang menikmati foto atau terheran-heran dengan kamera tua yang kami pajang di sudut .


ini adalah pameran pertama suku analog, artinya akan ada pameran lagi...

















rizekirahrja//rizuchi